“Dalam pertemuan tersebut pihak PT KA menyodorkan beberapa konsep pembangunan kereta api di Bali kepada Gubernur Bali. Bahkan, pihak PT KA meminta kepada Pemprov Bali untuk segera melakukan kajian terkait lahan, jalur, stasiun, dan sebagainya, agar pembangunan kereta api pariwisata lelet tersebut segera dilakukan,” ujar Suardhika pada Selasa 5 April 2011.
PT Kereta Api meminta kecepatan kereta api yang akan dibangun di Bali mencapai 80 km/jam. Namun Gubernur Made Mangku Pastika meminta kepada PT KA agar laju kereta api yang dirancang tidak terlalu cepat, maksimal 40 sampai 60 kilometer/ jam, untuk memberikan kesempatan kepada para wisatawan yang akan berjalan keliling Bali menikmati keindahan alam dan panorama Bali. Dengan begitu, memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan yang ingin berjalan keliling Bali.
Setelah pertemuan dengan pihak PT KA, Gubernur Made Mangku Pastika langsung menginstruksikan Dinas Perhubungan Bali melakukan kajian terkait dengan pembangunan tersebut. Jalur kereta api sudah hampir pasti akan dibangun di bahu jalan yang sudah ada, sehingga tidak mencaplok lahan baru.
Kajian yang dimaksud lebih terkait dengan analisa mengenai dampak lingkungan, pembangunan stasiun pemberhentian, pemukiman warga, limbah dan pasokan listrik. Pemprov menargetkan, seluruh kajian tersebut akan selesai pada tahun 2011. Sedangkan pembangunannya akan dimulai tahun ini juga dan diperkirakan pertengahan tahun 2013 sudah bisa dioperasionalkan.
Viva news
0 komentar:
Posting Komentar